Senin, 21 Maret 2011

“Serbuan Maut” lebih dari “Merantau”


PT Merantau Film siap memproduksi film terbaru mereka berjudul Serbuan Maut atau The Raid. Sebuah film full action dengan kombinasi seni bela diri dan rentetan senjata otomatis yang jarang dibuat di Indonesia

Sukses dengan film Merantau yang menempatkan Iko Uwais sebagai salah satu penerus bintang film laga,PT Merantau Film tampaknya takmauberpuasdiri. Saat ini PT Merantau Films justru menyiapkan film laga lain dengan daya tegang lebih hebat. SerbuanMaut diperkirakanakan menjadi film laga paling sensasional yang tengah diproduksi di Indonesia pada tahun ini. Produser Film Serbuan Maut, Ario Sagantoro, menyebutkan, saat ini proses produksi film Serbuan Maut telah dilakukan hingga dua setengah bulan ke depan.

            Seluruh lokasi film ini akan dibuat di Jakarta di dalam satua partemen bertingkat. Nantinya, film ini akan dibuat full action dan body contact selama kurang lebih 90 menit. Karena itu,butuh banyak waktu untuk menyelesaikan proses produksi. ”Jadi, baru Januari 2012 ini kemungkinan kami bisa rilis di Indonesia.Itu karena kami akan lebih dulu mengikutkan film ini di sejumlah festival internasional,” ucap Ario Sagantoro kepada wartawan dalam konferensi pers di Jakarta,kemarin Ario Sagantoro menambahkan, pihaknya menjanjikan film terbaru dari PT Merantau Film ini akan lebih dahsyat daripada film Merantau.

            Pengalaman membuatfilm Merantau,menjadikan pihaknya lebih banyak belajar dalam segala hal. Semua yang terlibat dalam film ini murni dikerjakan oleh orang-orang Indonesia. Dari special effect untuk ledakan, tembakan, hingga koreografinya, semuanya dikerjakan orang Indonesia.Teknologinya juga lokal.Menurut Ario, sebenarnya orang Indonesia juga mampu untuk membuat film bermutu dengan special effect canggih. Namun, belum ada ruang bagi mereka untuk membuat film seperti ini.

            ”Sutradaranya, kami masih memakai Gareth H Evans karena memang konsep dan idenya banyak datang dari Gareth,” sebutnya. Gareth adalah sutradara dari film Merantau yang telah ditonton lebih dari 700.000 orang di bioskop TanahAir.Gareth pulalah yang memiliki ide untuk membuat film dengan elemen silat jurus harimau yang terkenal dari daerah Minang itu. Kerja sama antara PT Merantau Film dan Gareth diharapkan dapat membawa sinyal positif, setelah mereka juga berhasil dalam film pertamanya.

            Ario mengatakan,pihaknya memang sengaja merilis film ini dengan mengikutkan ke sejumlah festival film dunia karena banyak permintaan dari panitia festival. Apalagi, jadwal rilis yang sebenarnya bisa dilakukan pada September-Desember,bertepatan dengan jadwal digelarnya festival film internasional. ”Jadi, bukan berarti kami menomorduakan rilis di Indonesia.

            Kebetulan jadwalnya memang bertepatan dengan agenda festival internasional. Namun,jika memang kami ada festival film lokal pada bulanbulan itu, kami pastikan akan mengikutsertakan film ini, sebelum benar-benar dirilis di bioskop,”sebut Ario. Film Serbuan Mautbercerita tentang satu pasukan khusus berjumlah 20 orang yang bertugasuntukmenangkapbandar narkotika bernama Tama (Ray Sahetapy) dan dua kaki tangannya, Andi (Doni Alamsyah) dan Mad Dog (Yayan Ruhian).

            Pasukan ini menyerbu apartemen kumuh yang memang menjadi sarang bandar narkotika tersebut. Mereka ini dalam sejarahnya memang tak pernah tersentuh.Pengaruh kuat yang dimiliki Tama,membuat pihak keamanan pun harus menyerahkan kepada pasukan khusus. Namun, ketika pasukan khusus ini menyerang, justru mereka terjebak dalam sebuah pertarungan sengit yang penuh baku hantam, senjata tajam, dan desingan amunisi.Ternyata, Tama juga memiliki pasukan khusus yang tangguh.

            Pertarungan demi pertarungan akan terus terjadi selama film ini berlangsung. ”Sejak menit awal, kami akan langsung menyodori penonton dengan sebuah penyerbuan. Kami ingin membuat film ini benar-benar full action,” tutur sutradara Serbuan Maut,Gareth Evans. Film ini memang akan berbeda dengan film Merantau. Jika Merantau lebih banyak menggunakan martialartdengankonsep budaya melalui seni silat,dalam film Serbuan Maut ini akan ada kombinasi antara seni bela diri dengan ledakan dan desing peluru yang memikat.

            Untuk membuat film ini memiliki daya tarik,Gareth Evans juga melakukan bootcamp selam lima hari di markas besar Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut.Di sana,seluruh pemeran utama diberi pelatihan memegang senjata, investigasi, disiplin mental,teknik pertahanan, hingga penyerbuan strategis ke gedung bertingkat. ”Kami ingin membangun tim yang solid.Makanya,untuk film ini,kami juga masih menggunakan tim yang sama. Kami masih memakai Iko Uwais yang sangat bertalenta dengan beberapa aktor muda dan senior lainnya,”sebutnya.

            Namun, dalam film ini, Gareth Evans tidak memakai pemeran wanita dalam filmnya. Jika pun ada, itu juga hanya berperan sebagai cameo yang akan muncul beberapa scene. Alasan Gareth, karena dirinya tidak menemukan sosok wanita yang memiliki karakter tangguh dan bisa berkelahi. ”Karena untuk film ini memang full action, saya tidak akan memakai wanita karena tidak menemukan yang cocok untuk berkelahi.

            Apalagi sekadar untuk menunjukkan sensualitas,” ucapnya. Selain Iko Uwais, nantinya filminidiperankanjugaolehbeberapa aktor seperti Ray Sahetapy, Doni Alamsyah, Ananda George, Iman Aji,Verdi Solaiman, Eka Rahmadia, dan atlet pelatnas judo Indonesia, Joe Taslim.

sumber : seputar-indonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar