Jumat, 18 Maret 2011

LIMA FILM NUSANTARA TERBAIK TAHUN 2010


Salam kenal teman teman ini adalah postingan pertama dan semoga dapat sesering mungkin memperbaharui blog yang saya sendiri baru belajar untuk membuatnya, maklum baru tahu HTML. Langsung saja postingan pertamma saya tentang 5 film tahun 2010 yang harus sudah di tonton teman teman di tahun 2011. berikut adalah daftar serta urutan atau rangking menurut saya
  






  1. sang pencerah
sang pencerah garapan Hanung Bramantyo ini memang cukup sukses di pasar, terhitung 1,1 juta penonton sejak 8 september sampai 21 oktober telah menyaksikan film ini. Termasuk juga di dalamnya wakil persiden yang menyempatkan untuk menonton film bergenre drama tersebet, bahkan wapres Budiono sempat mengajukan dua jempolnya saat selesai nonton bareng di bioskop bersama kru serta pemain film sang pencerah. Namun sayang film yang berlokasi syuting di daerah Kauman yogyakarta tersebut tidak masuk nominasi FFI kenapa?, menurut komite FFI film yang berdasar atas sejarah haruslah sejalan dengan sejarah itu sendiri. Berarti sang pencerah tidak sesuai dengan sejarah? Tidak begitu juga, hanya saja sedikit agak melnceng dari segi karakter KH Ahmad Dahlan yang dalam film ini diperankan oleh aktor ternama Lukman Sardi. Menurut saya nilai plus dalam film ini ialah sang sutradara mampu menghasilkan suasana pada masa tersebut yang jarang di garap sutradara sutradara lain.

  1. alangkah lucunya negeri ini
film untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah tentang nasib anak jalanan yang menggunung di negeri tercinta Indonesia, mungkin itulah pesan dalam film yang di sutradarai oleh Dedy Mizwar. Reza Rahardian sebagai aktor pendatang baru menurut saya cukup sukses dalam memainkan perannya, ia mampu bermain total dan membuat penonton merasakan konflik dalam film ini ”saya sebagai penonton”. Tak tanggung-tanggung alangkah lucunya negeri ini menggondol tiga piala FFI yaitu sebagai tata suara, tata musik dan scenario cerita asli terbaik. Film ini juga langsung melibatkan anak jalanan sebagai pemain. Film yang bercerita perjuangan muluk sarjana penggguran yang bertemu seorang cepot kemudian ia berinisiatif untuk mengajar meraka dan sebagai imbalan 10% hasil mencopet di berikan kepada muluk. Ia tidak sendiri dalam mengajar anak jalanan bersama Syamsul (Asrul Dahlan) dan Pipit (Tika Bravani) muluk mengajarkan ilmu keagamaan, kewarganegaraan dan menghitungmembaca.
  1. Darah Garuda
Merupakan seri kedua dari trilogi merah putih, film bergenre action ini memberi warna tersendiri di perfilman Indonesi. Dari segi efek visual Darah Garuda tidak kalah dengan film film Hollywood karena memang penggarapan film ini mengikutkan banyak teknisi yang biasa bergelut dengan film Hollywood. Orang di balik layar itu antara lain koordinator efek khusus, Adam Howarth (Saving Private Ryan, Blackhawk Down), ahli persenjataan, John Bowring (The Matrix, The Thin Red Line, Australia, Wolverine), nominator Piala Oscar untuk tata tias dan prostetik, Conor O’Sullivan (The Dark Knight, Saving Private Ryan, Braveheart), koordinator laga, Scott McLean (The Matrix, The Pacific-sekuel terbaru dari Steven Spielberg/Tom Hanks Band of Brothers), Asisten Sutradara, Andy Howard (From Hell, Wanted, Hellboy) dan teknisi ahli efek khusus, Graham Riddell (Robin Hood, Batman Begins, Star Wars I, Band Of Brothers, Kingdom of Heaven). Selain itu merah putih II atau Darah Garuda di garap dua sutradara yakni Yadi Sugandhi yang ditemani Conor Allyn. Pemeran dalam film ini masih sama dengan serial sebelumnya Lukman sardi, Darius, Doni dan lainnya. Namun sayang film ini gagal masuk nominasi FFI karena salah satu sutradaranya adalah orang asing, hamper senasib dengan Sang Pencerah. Darah Garuda menurut saya berhasil dalam menampilkan efek Visual yang luar biasa, nampaknya tidak sia sia kalau film ini menghabiskan dana hamper 20 miliar sangat sebanding dengan hasilnya namun sayang belum bias berprestasi.

  1. 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
Film yang mengangkat tema perbedaan Agama sukses membawa pulang 7 piala FFI dengan kategori film terbaik, sutradara terbaik, skenario adaptasi cerita terbaik, pemeran utama pria terbaik, pemeran wanita terbaik dan pemeran pendukung pria terbaik. Nampaknya  Beni setiawan sebagai sutradara berhasil mencuri perhatian para juri. Begitu juga Reza Rahardian dan Rasyid Karim mampu bermain total dan berperan besar dalam film ini. Mereka berdua juga mampu memberikan tawa bagi penonton saat Rasyid Karim yang berperan sebagai Ayah dari Reza Rahardian selalu marah-marah. Namun sayang ada yang mengganjal atau bug dalam film ini yaitu ketika adegan Rasid, delia dan teman temannya berkumpul tiba tiba saja diserbu muda mudi dari pesantren menurut saya itu konflik yang tidak penting dan tidak ada hubunganya dengan jalan cerita maka dari itu saya menempatkan film ini di posisi ke empat.

  1. Minggu Pagi Di Victoria Park
film ini bercerita tentang mayang yang mencari adiknya sekar TKW di Hongkong. Film ini tidak memperlihatkan TKW di luar negeri yang biasanya di siksa namun lebih ke TKW yang sukses dalam perantauanya. Lola Amaria sebagai sutrada sekaligus pemain utamnya cukup sukses dalam merangkap dua pekerjaan tersebut nilai pluis menurut saya. Satu piala FFI berhasil di bawanya yaitu kategori penyunting terbaik cukup berprestasi. Walau begitu konflik dalam film ini agak membosankan karena alur dalam cerita ini ada dua jalur satu jalur untuk cerita mayang dan satu jalur untuk sekar. Bahkan di awal sampai tengah hanya sedikit sekali hubungan antar kedua jalur tersebut. Namun nilai plus ada pada ending filmnya yang cukup dramatis dan membuat penontonya seyum juga merasa agak sedih. Pokoknya film ini lebih bagus daripada film film yang lain yang tidak saya sebutkan di atas


            oke sekian opini saya silahkan setuju atau tidak setuju itu hanya pendapat dari saya sebagai pecinta dan penonton film saja. Kalau pengen download ke lima film di atas saya kasih link downloadnya lewat cinema31.blogspot.com silahkan download kalau yang berminat.

Sang pencerah

Alangkah lucunya negeri ini

Darah Garuda

3 Hati 2 Dunia 1 Cinta

Minggu Pagi di Victoria Park

Tidak ada komentar:

Posting Komentar